kemaren habis pentas, habis mengikuti perlombaan membaca puisi, kalau udah keluar videonya insyaAllah aku share, jujur aku gapeduli aku mau menang atau kalah, yang penting meskipun sederhana tapi bisa tersampaikan pesannya..
Judulnya Ibu, alhamdulillah waktu mbacain hampir semuanya bisa ikut ngerasain sedihnya, mungkin mereka semua teringat semua jasa ibu yang gapernah bisa terbalaskan, sama aku waktu mbacain juga gakuat nahan air mata, emang gapernah bisa ngomong langsung ke Ibu kalo aku sayang banget sama ibu, tapi Allah pasti selalu mendengar setiap doa-doaku untukmu Bu...
Ini puisinya:
Dari segumpal darah, tubuhku terbentuk mulai sempurna
Waktu kian berjalan hingga saatnya aku tiba di dunia..
Aku hanya bisa menangis menggenggam satu demi satu jemarimu
Engkau rela terbangun tuk menenangkanku, mengelus pundakku, mengusap pipiku, agar aku bisa tertidur lagi..
Ibu...
Aku tau semua letihmu itu tulus
Saat aku mulai beranjak mengerti, aku paham arti kasih sayangmu
Ibu...
Kini usiaku telah jauh berjalan namun aku belum bisa membalas apa yang sudah kau berikan
Aku tau bukan gelimang harta, bukan tahta, bukan juga mahkota yang kau minta
Namun sebuah kebahagiaan semata..
Ibu...
aku akan selalu setia mendengarkan setiap nasehat-nasehatmu
Aku selalu mengingat cerita-cerita yang membuat perjalanan ini tegar
Aku juga selalu merindukan pelukan dan usapan lembut tanganmu
Aku mencintaimu bu.....
Aku juga menyayangimu...
Cita-cita yang kau pahat dikeningku kan ku persembahkan untukmu nanti..
Karena aku ingin sekali melihat senyummu tersimpul di hari senjamu..
Agar engkau tak merasakan lagi cerita dan sejarah masa lalumu diwaktu lalu
Cahaya mentari yang menyengat telah menjadi payungmu berjalan
Semua yang kau rasa kan pedas, semua kau bungkus menjadi indah
Semua itu demi aku bu...demi aku anakmu
Setiap sujudmu aku tau engkau melafalkan namaku
Setiap aku sakit kau selalu berbisik "Nak cepatlah sembuh, kalau bisa ibu akan menggantikan posisimu.."
Bu...terimakasih ku ucapkan padamu
Terimakasih bu....